Cara Budidaya Ikan Guppy Tanpa Aerator
Ikan guppy merupakan salah satu ikan hias air tawar yang populer di Indonesia. Ikan ini memiliki warna dan corak yang beragam, sehingga banyak diminati oleh para penggemar ikan hias. Selain itu, ikan guppy juga relatif mudah untuk dibudidayakan.
Pada umumnya, budidaya ikan guppy membutuhkan aerator untuk menjaga kualitas udara. Namun ikan guppy juga dapat dibudidayakan tanpa aerator. Berikut ini adalah cara budidaya ikan guppy tanpa aerator:
1.Persiapan wadah
Wadah yang digunakan untuk budidaya ikan guppy dapat berupa akuarium, bak, atau ember. Wadah yang digunakan harus memiliki ukuran yang cukup untuk menampung ikan guppy. Ukuran wadah yang ideal adalah sekitar 100 liter untuk 10 ekor ikan guppy.
2. Persiapan udara
Air yang digunakan untuk budidaya ikan guppy harus bersih dan jernih. Air dapat diperoleh dari air sumur, air ledeng, atau air hujan. Jika menggunakan air sumur, sebaiknya udara disirkulasikan terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan klorin.
3. Penambahan garam ikan
Garam ikan dapat membantu menjaga kesehatan ikan guppy. Garam ikan yang digunakan adalah garam kasar dengan kadar 2 gram per liter udara. Garam ikan dapat ditambahkan pada saat udara dimasukkan ke dalam wadah.
4. Penambahan tanaman udara
Tanaman air dapat membantu menjaga kualitas udara dan menjadi tempat berlindung bagi ikan guppy. Tanaman air yang dapat digunakan antara tanaman air rendaman, tanaman air mengapung, dan tanaman air muncul.
5. Penebaran bibit ikan guppy
Bibit ikan guppy yang digunakan sebaiknya berukuran sekitar 1,5-2 cm. Bibit ikan guppy dapat diperoleh dari toko ikan hias atau hasil pemijahan sendiri.
6. Pemeliharaan
Pemeliharaan ikan guppy tanpa aerator meliputi pergantian udara, pemberian pakan, dan pencegahan penyakit.
Pergantian udara dilakukan secara rutin, yaitu setiap 3-4 hari sekali. Penggantian udara dapat dilakukan dengan cara memindahkan sebagian air lama dan menggantinya dengan air baru.
Pemberian pakan dilakukan secara rutin, yaitu 2-3 kali sehari. Pakan yang diberikan dapat berupa pakan kering, pakan hidup, atau pakan alami.
Pencegahan penyakit dilakukan dengan cara menjaga kualitas udara dan kebersihan wadah.
|
Cara Budidaya Ikan Guppy Tanpa Aerator |
Baca juga :
Penyebab Ikan Guppy Sering Mati Mendadak
7. Pemijahan
Pemijahan ikan guppy dapat dilakukan secara alami atau dengan bantuan manusia. Pemijahan secara alami dilakukan dengan cara menempatkan ikan guppy jantan dan betina dalam satu wadah. Pemijahan secara manual dilakukan dengan cara mengawinkan ikan guppy jantan dan betina secara manual.
8. Penetasan telur
Telur ikan guppy akan menetas dalam waktu sekitar 24-36 jam. Larva ikan guppy akan tumbuh menjadi benih ikan guppy dalam waktu sekitar 7-10 hari.
9. Pemeliharaan benih ikan guppy
Benih ikan guppy dipelihara dalam wadah terpisah hingga ukurannya mencapai sekitar 1,5-2 cm. Benih ikan guppy diberi pakan berupa pakan mikro atau pakan infusoria.
10. Pemanenan ikan guppy
Ikan guppy siap dipanen jika ukurannya telah mencapai sekitar 3-4 cm. Ikan guppy dapat dijual atau dipelihara kembali.
11. Pemasaran ikan guppy
Ikan guppy dapat dipasarkan secara langsung atau melalui perantara. Harga ikan guppy bervariasi, tergantung pada ukuran, warna, dan corak ikan guppy.
12. Perawatan wadah
Wadah yang digunakan untuk budidaya ikan guppy harus dirawat secara rutin. Wadah dibersihkan dari kotoran dan sisa pakan.
13. Pencegahan penyakit
Penyakit dapat menyerang ikan guppy. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan cara menjaga kualitas udara dan kebersihan wadah.
14. Pengendalian hama dan penyakit
Hama dan penyakit dapat menyerang ikan guppy. Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan cara menggunakan obat-obatan yang sesuai.
15. Pemeliharaan peralatan
Peralatan yang digunakan untuk budidaya ikan guppy harus dirawat secara rutin. Peralatan dibersihkan dari kotoran dan karat.
Budidaya ikan guppy tanpa aerator adalah metode yang dilakukan untuk menghasilkan ikan guppy dengan menggunakan sistem sederhana tanpa menggunakan aerator atau alat penyaring udara.
Salah satu cara untuk melakukan budidaya ikan guppy tanpa aerator adalah dengan menggunakan sistem kolam tertutup. Kolam ini dapat ditempatkan di dalam ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik.
Sistem kolam tertutup dapat dilengkapi dengan pemompa air kecil yang mempertahankan aliran air segar ke dalam kolam. Air segar tersebut kemudian akan mengalir keluar melalui pipa pembuangan dan masuk kembali melalui bak pengisian. Dengan adanya aliran air yang terus-menerus, kebutuhan oksigen bagi ikan tetap terpenuhi.
Selain itu, tambahkan juga tumbuhan air seperti eceng gondok atau tanaman air lainnya ke dalam kolam. Tumbuhan air ini akan membantu dalam memproduksi oksigen yang cukup untuk ikan. Juga, ekosistem yang terbentuk oleh tumbuhan air dapat memberikan beberapa keuntungan, seperti tempat persembunyian bagi ikan guppy, menyediakan habitat bagi plankton yang menjadi makanan alami ikan guppy, dan membantu menjaga kualitas air kolam.
Selain itu, pemberian pakan yang tepat juga penting dalam budidaya ikan guppy tanpa aerator ini. Pastikan memberikan pakan yang sesuai dengan kebutuhan ikan agar pertumbuhan dan kesehatan ikan tetap optimal.
Meskipun tidak menggunakan aerator, penting untuk secara teratur memeriksa kualitas air kolam, seperti suhu, pH, dan tingkat oksigen. Perubahan yang signifikan dalam kualitas air dapat mempengaruhi kehidupan ikan guppy.
Demikian artikel mengenai budidaya ikan guppy tanpa aerator. Metode ini dapat menjadi alternatif bagi para pemula yang ingin mencoba budidaya ikan guppy dengan cara yang sederhana dan terjangkau.